Contoh Soal Wewaler Bahasa Jawa Kelas 12

Pdamtirtasukapura.co.id – Untuk Anda yang ingin belajar bahasa Jawa lebih dalam, wewaler merupakan salah satu yang perlu dipahami. Memahami contoh soal wewaler bahasa Jawa kelas 12 mungkin yang Anda perlukan sekarang ini. Tidak perlu khawatir, kali ini akan dibahas beberapa contoh wewaler tersebut.

Apa yang Dimaksud dengan Wewaler?

Bahasan yang satu ini sangat bagus dipelajari karena sangat relate dengan kehidupan masyarakat Jawa sehari-hari. Wewaler bisa disebut dengan pantangan atau larangan. Lebih jelasnya, larangan di sini yaitu melakukan sesuatu yang kurang pantas. Sesuatu tersebut bisa saja berdampak pada hal yang tidak baik maka dari itu dilarang.

Dalam istilah lain, kita mungkin mengenal yang namanya pamali. Agar lebih jelas lagi, berikut akan dijelaskan beberapa contohnya yang populer atau sering dijadikan bahasan soal.

Beberapa Contoh Wewaler

Walau wewaler tidak mesti benar apa adanya, panduan ini sudah hadir hingga ratusan tahun. Selama itu, wewaler dipakai masyarakat Jawa untuk mendidik atau menyarankan kebaikan. Ini dia beberapa contoh soal bahasa Jawa wewaler tersebut.

– Aja ngicip panganan ing irus jalaran mengko ayune bisa keri ing irus

Jangan mencicipi makanan memakai sendok sayur/ irus, karena cantiknya bisa ketinggalan. Ungkapan ini berarti saat irus tersebut dipakai untuk masak, suhunya makin panas dan bisa berbahaya kalau langsung kena lidah. Kalau kita lihat dari sisi lainnya, kalau mencicipi langsung makanan memakai sendok sayur, perbuatan ini tidak sopan dan jorok.

Bahkan bisa saja menularkan penyakit kalau yang mencicipinya sedang sakit.

– Aja singsot ing wayah wengi mengko dipangan banaspati

Jangan siul-siul kalau sudah malam hari, nanti bisa dimakan banaspati. Bersiul bisa mengeluarkan suara nyaring, kalau dilakukan saat malam hari, maka dapat mengganggu sekitar. Malam merupakan waktunya mencari ketenangan agar bisa beristirahat, sudah sepatutnya tidak ada gangguan.

– Yen mangan aja ing ngarep lawang mengko nyebabake adoh jodone

Kalau makan lebih baik jangan depan pintu, nanti sulit jodoh. Maksud contoh soal wewaler bahasa Jawa kelas 12  ini adalah pintu menjadi tempat untuk orang lewat atau berlalu-lalang. Jika makan di sana, bisa mengganggu lalu-lalang tersebut. Tindakan satu ini juga tidak sopan sehingga perlu dihindari.

– Aja ngidoni sumur jalaran bisa nyebabake lambe guwing

Jangan meludah di sumur, karena bisa membuat bibir sumbing. Tindakan ini tentunya tidak pantas dilakukan, ludah manusia terdapat banyak kuman maupun bakteri. Jika meludah ke sumur, maka akan memunculkan bibit penyakit. Sumur adalah sumber air, yang bisa saja dipakai untuk banyak orang.

– Aja dolanan beras ing gentong mengko njalari tangane kiting

Jangan main-main beras di gentong atau tempat beras, nanti tangannya keriting. Maksud dari contoh wewaler Jawa satu ini yaitu dulu orang-orang memakai gentong untuk menyimpan beras. Saat itu beras menjadi sesuatu barang yang mahal bahkan langka.

Larangan atau wewaler ini dibuat agar anak-anak tidak menyepelekan beras misal dengan menjadikan beras tersebut alat bermain. Meski sekarang beras sudah lebih mudah didapat, tetap harus dihargai sebaik mungkin.

– Yen mangan aja karo ngadeg, mengko wetenge dadi dawa

Kalau makan jangan berdiri, karena bisa membuat perut panjang. Melalui basis agama Islam dan budaya timur, banyak masyarakat Jawa berpandangan kalau berdiri sambil makan adalah tindakan tidak beradab.

– Aja metu sanding kala, mbokan diculik wewe gombel

Jangan keluar rumah saat magrib atau petang hari, takutnya diculik kuntilanak. Makna contoh soal wewaler bahasa Jawa kelas 12  tersebut ialah waktu petang atau magrib merupakan waktunya pulang dari aktivitas dan beribadah. Anak-anak harus sudah ada di rumah saat waktu magrib tersebut.

– Ora ilok maem nganggo tutup piring

Tidak baik atau etis makan memakai tutup piring. Larangan wewaler bahasa Jawa di atas bermakna seseorang hendaknya memakai suatu barang yang pas dengan fungsinya. Kalau memakai tutup piring untuk makan tentu tidak sesuai. Tutup tersebut dipakai untuk menutup, bukan dipakai untuk tempat alas makanan.

– Aja nekuk bantal, mundak jodone keset kerjo

Jangan nekuk-nekuk bantal, takutnya jodohnya malas kerja. Contoh wewaler bahasa Jawa ini mengisyaratkan kalau kita jangan menekuk-nekuk bantal. Bantal jika sering ditekuk-tekuk, bisa lebih cepat rusak.

– Yen bar madhang bekase disapu, men bisa ngrumati mantune

Kalau sudah makan, bekasnya disapu agar mampu merawat mantu. Seseorang sudah sepantasnya dapat menjaga kebersihan sekitar dengan baik. Salah satunya adalah dengan membersihkan atau menyapu bekas-bekas makanan.

– Yen wayahe bengi, bocah cilik ora kena tabuhan pager

Kalau sudah waktunya malam hari, anak kecil jangan memukul-mukul pagar. Wewaler satu ini mirip dengan larangan bersiul malam hari. Anak kecil biasanya suka memukul pagar termasuk saat malam hari. Kebiasaan ini bisa mengganggu tetangga, sehingga termasuk perbuatan yang kurang baik dilakukan.

– Aja tangi kawanen mundhak rejekine ditothol pitik

Jangan bangun siang, takut rejekinya dipatok ayam. Contoh soal wewaler bahasa Jawa kelas 12  yang satu ini mungkin cukup populer. Seseorang lebih baik rajin dalam kehidupannya sehari-hari. Bangun kesiangan menjadi salah satu perbuatan yang menandakan kalau orang tersebut malas. Kalau bangun kesiangan, maka bisa membuat dirinya terlambat beraktivitas baik itu kerja, kuliah maupun sekolah.

– Ora ilok lungguh nang bantal, mengko udunen

Duduk jangan di bantal supaya tidak bisulan. Biasanya ada orang yang suka duduk sembarangan seperti di bantal. Kebiasaan ini tidak disarankan, menurut budaya masyarakat Jawa itu sendiri, bantal menjadi tempat untuk kepala.

– Ora ilok ngewehi banjur njaluk bali, mengko gulune gondhoken

Tidak etis memberi sesuatu lalu minta balasan, barangkali bisa kena penyakit gondok. Ungkapan ini mengajarkan kalau kita perlu ikhlas dalam tiap perbuatan yang kita lakukan. Termasuk ketika bersedekah atau memberikan sesuatu. Minta balasan terhadap apa yang sudah kita beri bukan mencerminkan keikhlasan.

– Yen dahar kudu dientekake, yen ora mundak pitik ing kandang mati

Ungkapan di atas berarti kalau kita makan harus semuanya dihabiskan, kalau tidak makan khawatir ayam-ayam di kandang bisa mati. Maksudnya adalah perbuatan menyia-nyiakan atau mubazir itu perlu dihindari. Termasuk perbuatan mubazir terhadap makanan yang sedang disantap.

– Aja ngetoki kuku wengi-wengi

Memotong kuku lebih baik tidak saat malam hari. Di salah satu sisi, ketika zaman dulu, masih jarang ada listrik memadai. Memotong kuku saat malam hari, dikhawatirkan bisa menyebabkan luka apa lagi kalau tidak hati-hati.

Itulah beberapa ungkapan wewaler yang perlu Anda ketahui. Wewaler adalah berbagai larangan yang sebenarnya bermanfaat baik. Selain itu, biasanya pembahasan wewaler ini sering muncul di soal-soal. Tentunya masih ada beberapa lagi contoh soal wewaler bahasa Jawa kelas 12  lainnya.

Pada sisi lain, bisa kita jadikan panduan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Agar kita bisa menjalani hari sesuai dengan etika, dan langkah yang tepat.

Leave a Comment